Pekan Biasa XXIII
1Kor 8:1b-7.11-13; Mzm 139:1-3.13-14ab.23-24; Luk 6:27-38;
Keharuman surgawi akan terasa dan semakin menyelimuti bumi
bila kasih menjadi dasarnya. Tak ada yang lebih berharga daripada kasih. Dengan
kasih, kita bisa memancarkan keharuman surgawi bagi sesama.
Paulus mengajak kita untuk memancarkan kasih itu dengan
saling menghargai satu sama lain. Ia ingin supaya kita tidak menjadi batu
sandungan bagi orang lain. Meskipun segala sesuatu di dunia ini dianggap halal,
kita harus berhati-hati agar tidak melukai mereka yang tidak menganggapnya
demikian. Contohnya, kita boleh makan babi, tapi jangan sampai itu menjadi batu
sandungan bagi mereka yang menganggap babi itu tidak halal.
Kita percaya bahwa kita milik Kristus, dan hanya ada satu
Allah, yaitu Allah yang Esa. Namun, Allah yang kita imani itu memberikan hujan
dan panas bagi siapa saja, entah itu orang baik maupun jahat; berdosa maupun
suci. Maka, supaya keharuman surgawi semakin terpancar di dunia, kita pun harus
meneladani apa yang Dia perbuat.
Karena itu, marilah kita terus memancarkan keharuman surgawi
lewat kasih kepada sesama. Meskipun ada di antara mereka ada yang menganggap
beberapa makanan (babi dan sejenisnya) tidak halal, janganlah kita membenci
atau menghakimi mereka. Sebaliknya, tetaplah mengasihi, bersahabat, dan
menghargai kepercayaan mereka. Dengan begitu, kita disebut Anak-anak Allah,
karena kita murah hati seperti Dia yang adalah murah hati.
Penulis: Fr. Rio Batlayeri
Mantap 🔥🔥
ReplyDelete