Dalam Injil hari ini, Yesus berdoa dan memilih dua belas rasul untuk menjadi saksi-saksi karya keselamatan-Nya. Pilihan ini bukanlah hal yang sepele. Allah sendiri membutuhkan manusia untuk bekerja sama dalam menghadirkan surga di bumi. Namun, keterpilihan ini bukan untuk kepentingan diri, melainkan untuk menjalin relasi dengan Allah dan menjadi saksi-Nya di tengah dunia. Sayangnya, tidak semua yang dipanggil berhasil mencapai tujuan ini, seperti yang terjadi pada Yudas. Ia tidak hidup sesuai identitasnya sebagai seorang rasul.
Rasul Paulus mengingatkan jemaat Korintus tentang identitas mereka sebagai orang-orang yang telah disucikan, dibenarkan, dan ditebus oleh Kristus. Sebagai anak-anak Allah yang telah menerima kasih karunia-Nya, mereka dipanggil untuk hidup sesuai dengan status tersebut, bukan hanya dengan menjauhi dosa; tetapi juga dengan kesadaran bahwa mereka adalah bagian dari komunitas iman yang saling mendukung dan mengasihi.
Kita dapat mewujudkan identitas diri sebagai orang-orang terpanggil melalui kesaksian hidup. Kesaksian ini tidak selalu harus terlihat spektakuler atau mencolok tetapi terwujud dalam kesederhanaan hidup sehari-hari. Salah satu bentuk kesaksian yang sangat dibutuhkan saat ini adalah “pemberian waktu”. Di tengah kesibukan dunia yang semakin menyita, kita dipanggil untuk memberi waktu bagi Tuhan (berdoa) dan bagi sesama (beramal).
Penulis: Fr. Rio Batlayeri
No comments:
Post a Comment