Hari Minggu Biasa XXIV
Yes 50:5-9a; Mzm 116:1-2.3-4.5-6.8-9; Yak 2:14-18; Mrk 8z:27-35
Mengajarkan dengan tindakan adalah ungkapan iman yang paling nyata dan bermakna. Seringkali, kita mendengar banyak orang berbicara tentang kasih, kebenaran, dan kepedulian sebagai bagian dari iman Kristiani. Namun, kata-kata itu seringkali hanya berhenti di bibir. Kenyataannya, masih banyak yang terjebak dalam egoisme dan fanatisme, sementara orang miskin, difabel, yatim piatu, dan lansia dibiarkan terlantar, seolah-olah mereka bukan bagian dari kita. Apakah ini yang disebut sebagai orang beriman?
Nabi Yesaya memberikan teladan keberimanan yang sejati. Dalam penderitaan dan kesesakan, ia tetap tabah, percaya bahwa Allah akan membelanya melawan mereka yang menindas. Keyakinannya pada kuasa Allah yang tak terbantahkan memberinya kekuatan untuk terus berjuang. Pemazmur juga menegaskan hal ini dengan penuh syukur, "Tuhan, Engkau telah meluputkan aku dari maut; Engkau telah meluputkan aku dari air mata, dan kakiku dari tersandung. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan, di negeri orang hidup."
Rasul Yakobus menantang kita untuk tidak hanya beriman dalam kata-kata, tetapi juga dalam perbuatan. Iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong, mati, dan tidak ada nilainya. Bagaimana mungkin seseorang mengatakan dirinya beriman jika dia tidak peduli pada sesama yang menderita? Itulah tanda bahwa imannya belum berbuah.
Yesus sendiri menunjukkan bahwa iman sejati tidak menghindari penderitaan. Ia rela turun ke dunia, menderita, dan bahkan menyerahkan nyawa-Nya untuk menyelamatkan sahabat-sahabat-Nya. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk mengikuti teladan-Nya. Kita harus siap untuk memurnikan niat, mengasah batin, dan dengan sukacita memikul salib penderitaan demi kebenaran. Kita tidak boleh melupakan mereka yang menderita dan terlantar. Sebaliknya, kita dipanggil untuk turun tangan, memberi kasih yang nyata, bukan hanya dalam kata-kata, tetapi dalam tindakan yang membawa perubahan bagi sesama.
Penulis: Fr. Rio Batlayeri
No comments:
Post a Comment