“Berkat Rohani Dari Surga” Renungan Harian: Kamis, 17 Oktober 2024

 


Pekan Biasa

Peringatan Wajib St. Iganasius dari Antiokhia

Ef 1:1-10; Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6



Segala ujung bumi dipersatukan oleh Kristus. Ia datang ke dalam dunia demi membawa berkat rohani dari surga. Dosa manusia dilebur oleh berkat rohani itu. Tak ada satu pun dibiarkan untuk binasa. Segala ujung bumi, baik di surga maupun di bumi dipersatukan di dalam Kristus sebagai yang Sulung, Putera Allah dan Kepala bagi semua di dalam semua. Oleh karena itu setiap orang yang bersatu dengan Kristus memperoleh kasih karunia tak berhingga di hadapan Allah.

    Berkat Rohani yang kita terima dari Kristus adalah wujud kasih Allah yang sungguh-sungguh sempurna, tak terbatas, mulia dan agung. Kesempurnaan itu membuat segala ujung bumi menyaksikan serta mengalami keselamatan yang dari Allah. Inilah keadilan dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel. Janji-Nya terlaksana dengan sempurna, menyejukan hati, melawat yang sedih, memberi hidup bagi yang mati dan harapan yang pasti. Semuanya itu telah tersaji dengan rapi teratur, tinggal bagaimana kita menaruh hati, budi, tubuh serta jiwanya di dalam kemuliaan Allah yang telah nyata dalam Kristus itu.


    Celakalah kita apabila berkat rohani itu kita abaikan. Artinya, saat kita membantah, meremehkan semuanya itu dengan segala cara yang bertentangan dengan titah Tuhan seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, maka kita tidak mendapatkan kemuliaan di dalam Kristus. Inilah kecaman yang disampaikan Yesus hari ini. Darah para nabi yang tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari Habel sampai Zakharia dituntut dari kita. Sebab kita pun turut membunuh mereka dengan cara kita sendiri. Keegoisan, ketamakan, pesta pora, perdagangan manusia, prostitusi online, perjudian, kemabukan dan perang adalah cara lain membunuh para nabi. Sadarkah kita akan semuanya itu?

    Kita harus segera memulai kembali sebelum berkat berubah menjadi kutuk. Sekali lagi, mari kita memulai kembali. Masih ada cukup waktu untuk bertobat. Mari kita belajar menerima berkat rohani dari surga itu dengan cara terpuji dan mulia sebagaimana yang dibuat oleh St. Ignasius dari Antiokhia. Saat dia ditangkap, kaisar bertanya: “Siapakah engkau, hai orang jahat yang tidak menaati titahku?” Dengan berani Ignatius menjawab: “Janganlah menyebut jahat terhadap orang yang membawa Tuhan dalam dirinya. Akulah Ignasius, pemimpin orang-orang yang sekarang berdiri di hadapanmu. Kami semua pengikut Kristus yang telah disalibkan bagi keselamatan umat manusia. Kristus itulah Tuhan kami dan Ia tetap tinggal dalam hati kami dan menyertai kami.”  Jawaban inilah yang menimbulkan amarah kaisar. Ignasius segera disiksa dan dibuang ke kandang singa-singa lapar. Kendati demikian, saat itulah ia berastu secara penuh dengan Kristus. Ia rela meninggalkan segalanya termasuk dirinya sendiri demi memperoleh berkat rohani yang sempurna yang melaluinya, tubuh dan jiwanya terpelihara untuk selamanya.


Penulis: Fr. Rio Batlayeri


No comments:

Post a Comment